Kepada saudaraku Pejuang dakwah dijalan Allah…  

Posted by Muhammad Ihsan Fauzi in

Kepada sahabat yang Allah mulyakan ia dengan dakwah...
Kepada setiap muslim yang mencitakan kejayaan islam…
Aku gemakan sebuah seruan cinta..
Sebuah seruan untuk gemakan tekad...
Sebuah seruan yang merupakan desah-desah kalbu...
Kepada mereka yang bekerja keras mengharap ridha Allah…
Kepada mereka yang siap mengemban beratnya amanah dakwah…
Kepada para murabbi yang serius membina…
Kepada mereka yang sabar membersamai mutarabbinya, meniti jalan ilahi…
Kepada saudaraku tercinta….
Risalah ini aku persembahkan…

Karena aku mencintai antum ...
Cinta karena Allah dan meneladani rasulnya...
Cinta yang mengharu biru kalbu
Cinta yang menyesak memenuhi rongga dada..
Cinta yang menggelorakan...

Saudaraku...
Bukankah Allah telah memulyakan kita semua dengan dakwah ini..?
Bukankah sebuah kebahagian bagi kita ketika Allah memilih kita sebagai jundullah, tentara-tentara Allah yang membela syariatnya?
Bukankah sebuah kehormatan bagi kita ketika Allah memilih kita untuk menghasung panji-panjinya?

Ketika konsolidasi kekuatan, koordionasi sejumlah program, sekaligus pembekalan-pembekalan pengokoh fikrah dan pematang qalbu digelar, aina anta ya jundullah?
Kami mafhum, mungkin engkau saat bitiu tengah sibuk dengan agendamu. Tugas-tugas akademis menuntutmu untuk berada dalam kejaran waktu, paper, laporan praktikum dan skripsi saat itu menjadi prioritas utamamu. tak berdaya lagi mengahdapi kemyataan yang dilemnatis banyaknya kewajiban kuliahmu, Tak mampu lagi antum berbagai dengan beban dakwahmu.

...Saudaraku...
Bukankah Allah telah memulyakan kita semua dengan dakwah ini..?
Bukankah sebuah kebahagian bagi kita ketika Allah memilih kita sebagai jundullah, tentara-tentara Allah yang membela syariatnya?
Bukankah sebuah kehormatan bagi kita ketika Allah memilih kita untuk menghasung panji-panjinya?
Lihatlah lebih dalam pada masing-masing diri kita. Sadarlah segera akan hampa temunya batin dalam shala-shalat kita menghadapNya. Tiada lagi nikmat indah yang berasa menyejuk itu. Kemanakah lari tilawah harian kita yang belepotan terbata-bata itu. Untuk menuntaskan target-target minmal yang menjadi standar ketangguhan ruhiyah kita tak lagi kuat kita capai. Kemanakah malam-malam hening tempat kita berdiri, ruku, dan sujud penuh isak membasahi pipi. Semua kini telah lenyap meninggalkan suara dengkur keras panjang menyambut fajar. Mungkin dengan alasan lelah yang sebenarnya tak seberapa itu, bahkan yang sebenarnya tak tepat sebagai kedok malas itu. Kemana juga berbagi waktu kita dengan penggalian ilmu, dengan pengasah fikir. Dengan dan dengan semua keutuhan kita

Kering terasa menyesak. Hampa sedemikian tak punya warna. Karena dalam semua sisa kekuatan yang telah remuk itu, terbuka lebar pintu inkhirafat fikr dan amal yang ngeri nganga. Baru kemarin terdengar berita seorang pejuang yang minta ijin undur dari kancah dakwah ini. Cuti sementara untuk memuasi hajat akadamisnya yang belum seberapa menantang itu. Padahal ia tahu persis bahwa undur dirinya itu berarti para seniornya yang tertatih membagi waktu dan pikiran semakin memberat luka duka beban tak berpikul.
Alangkah indahnya perjuangan ini..
Saudaraku...
Ketika dalam setiap derap langkahnya kita lantunkan sebuah doa yang diajarkan Rasulullah yang mulia..
Dalam waktu yang kita renda, hari yang kita jalin
Ada sekian banyak kesejukan yang kita rasa
Ada rindu yang menyesak dada
Ada pahatan kasih yang terpasang di hati
Selama itu pula kebersamaan kita ukir
Semoga.......
Waktu yang sedikit itu....
Tidak pernah melupakan kita dari indah kenangan yang membersamai kita...

Aku berharap....
Kebersaman kita bukan sekedar kebersamaan sesaat
Bukan kebersamaan yang tak bernilai apa-apa
Tapi... Sebuah kebersamaan yang hakiki...
Kebersamaan yang terukir dalam hati
Meski raga kita tak lagi bersua

Yaa Allah..
Anugrahilah kami rasa takut yang menghalangi kami dari maksiat kepadamu...
Dan ketaatan yang menghantarkan kami menuju surgamu...
Serta keyakinan yang meringankan kami dalam menghadapi musibah duniawi..
Yaa Allah, Berilah anugrah kepada kami muntuk menikmati pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama engkau masih mengizinkan kami hidup...
Yaa Allah..
Tolonglah kami dalam menghadapi musuh-musuh kami..
Dan balaslah orang yang menzalimi kami...
Janganlah Engkau timpakan musibah yang pada agama kami...
Janganlah Engkau jadikan dunia sebagai perhatian terbesar kami dan orientasi ilmu pengetahuan kami...
Dan janganlah engkau perkenankan orang yang tidak menyayangi kami menguasai kami..

solo, 1 januari 2002

This entry was posted on 19 Jan 2009 at 1:30:00 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar