Pemuda Harapan Islam  

Posted by Muhammad Ihsan Fauzi

Al-Quran banyak mengisahkan perjuangan para Nabi dan Rasul a.s yang
kesemuanya adalah orang-orang terpilih daripada kalangan pemuda yang
berusia sekitar empat puluhan. Bahkan ada diantara mereka yang telah
diberi kemampuan untuk berdepat dan berdialog sebelum umurnya genab 18
tahun. Berkata Ibnu Abbas r.a. Tak ada seorang nabi pun yang diutus
Allah, melainkan ia dipilih di kalangan pemuda sahaja (yakni 30-40
tahun). Begitu pula tidak seorang Alim pun yang diberi ilmu,
melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda . Kemudian Ibnu Abbas
membaca firman Allah swt: Mereka berkata: Kami dengan ada seorang
pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim: Qs. Al
Anbiyaa:60, Tafsir Ibnu Katsir III/183).



Tentang Nabi Ibrahim, Al-Quran lebih jauh menceritakan bahawa beliau
telah berdebat dengan kaumnya, menentang peribadatan mereka kepada
patung-patung. Saat itu beliau belum dewasa. Sebagaimana firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Ibrahim kepandaian
sejak dahulu (sebelum mencapai remajanya) dan Kami lenal kemahirannya.
Ketika dia berkata: Sungguh kalian dan bapak-bapak kalian dalam
kesesatan yang nyata . Mereka menjawab: Apakah engkau membawa
kebenaran kepada kami, ataukah engkau seorang yang bermain-main
sahaja? Dia berkata: Tidak! Tuhan kamu adalah yang memiliki langit dan
bumi yang diciptakan oleh-Nya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat
memberikan bukti atas yang demikian itu . Qs. Al Anbiyaa:51-56.



Perlu ditekankan bahawa para Nabi a.s itu hanya diutus untuk mengubah
keadaan, sehingga setiap Nabi yang diutus adalah orang-orang terpilih
dan hanya daripada kalangan pemuda (syabab) sahaja. Bahkan kebanyakan
daripada pengikut mereka daripada kalangan pemuda juga (meskipun
begitu ada juga pengikut mereka itu terdiri daripada mereka yang sudah
tua dan juga yang masih kanak-kanak. Ashabul Kahfi , yang tergolong
sebagai pengikut nabi Isa a.s adalah sekelompok adalah sekelompok
anak-anak muda yang usianya masih muda lagi yang mana mereka telah
menolak untuk kembali keagama nenek moyang mereka yakni menyembah
selain Allah. Disebabkan bilangan mereka yang sedikit (hanya tujuh
orang), mereka telah bermuafakat untuk mengasingkan diri daripada
masyarakat dan berlindung di dalam sebuah gua. Fakta ini diperkuatkan
oleh Al-Quran di dalam surah Al-Kahfi ayat 9-26, diantaranya:
(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat perlindungan
(gua) lalu berdoa: Wahai uhan kami berikanlah rahmat depada kami dari
sisi-Mu dan tolonglah kami dalam menempuh langkah yang tepat dalam
urusan kami (ini) (10) Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad
saw) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda
yang beriman kepada Tuhan mereka (Sang Pencipta) dan Kami beri mereka
tambahan pimpinan (iman, taqwa, ketetapan hati dan sebagainya) (13).



Junjungan kita Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul tatkala
baginda berumur 40 tahun. Pengikut-pengikut baginda pada generasi
pertama kebanyakannya juga daripada kalangan pemuda, bahkan ada yang
masih kecil. Usia para pemuda Islam yang dibina pertama kali oleh
Rasulullah saw di Daarul Arqaam pada tahap pembinaan, adalah sebagai
berikut: yang paling muda adalah 8 tahun, iaitu Ali bin Abi Thalib dan
Az-Zubair bin Al-Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, 11 tahun, Al Arqaam
bin Abil Arqaam 12 tahun, Abdullah bin Mazh un berusia 17 tahun,
Ja far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh un berusia 19
tahun, Said bin Zaid dan Shuhaib Ar Rumi berusia dibawah 20 tahun,
Aamir bin Fahirah 23 tahun, Mush ab bin Umair dan Al Miqdad bin al
Aswad berusia 24 tahun, Abdullah bin al Jahsy 25 tahun, Umar bin al
Khathab 26 tahun, Abu Ubaidah Ibnuk Jarrah dan Utbah bin Rabi ah,
Amir bin Rabiah, Nu aim bin Abdillah, Usman bin Mazh un, Abu
Salamah, Abdurrahman bin Auf dimana kesemuanya sekitar 30 tahun, Ammar
bin Yasir diantara 30-40 tahun, Abu Bakar Ash Shiddiq 37 tahun. Hamzah
bin Abdul Muththalib 42 tahun dan Ubaidah bin Al Harith yang paling
tua diantara mereka iaitu 50 tahun.



Malah ratusan ribu lagi para pejuang Islam yang terdiri daripada
golongan pemuda. Mereka memperjuangkan dakwah Islam, menjadi pembawa
panji-panji Islam, serta merekalah yang akan kedepan menjadi benteng
pertahanan ataupun serangan bagi bala tentera Islam dimasa nabi
ataupun sesudah itu. Mereka secara keseluruhannya adalah daripada
kalangan pemuda, bahkan ada diantara mereka adalah remaja yang belum
atau baru dewasa. Usamah bin Zaid dianggat oleh Nabi saw sebagai
komander untuk memimpin pasukan kaum muslimin menyerbu wilayah Syam
(saat itu merupakan wilayah Rom) dalam usia 18 tahun. Padahal diantara
prajuritnya terdapat orang yang lebih tua daripada Usamah, seperti Abu
Bakar, Umar bin Khathab dan lain-lainnya. Abdullah bin Umar pula telah
memiliki semangat juang yang bergelora umntuk berperang sejak berumur
13 tahun. Ketika Rasulullah saw sedang mempersiapkan barisan pasukan
pada perang Badar, Ibnu Umar bersama al Barra datang kepada baginda
seraya meminta agar diterima sebagai prajurit. Saat itu Rasulullah saw
menolak kedua pemuda kecil itu. Tahun berikutnya, pada perang Uhud,
keduanya datang lagi, tapi yang diterima hanya Al barra . Dan pada
perang Al Ahzab barulah Nabi menerima Ibnu Umar sebagai anggota
pasukan kaum muslimin (Shahih Bukhari VII/266 dan 302).



Terdapat satu peristiwa yang sangat menarik untuk renungan para pemuda
di zaman ini. Peristiwa ini selengkapnnya diceritakan oleh Abdurrahman
bin Auf: Selagi aku berdiri di dalam barisan perang Badar, aku
melihat kekanan dan kekiri ku. Saat itu tampaklah olehku dua orang
Anshar yang masih muda belia. Aku berharap semoga aku lebih kuat
daripada mereka. Tiba-tiba salah seorang daripada mereka menekanku
sambil berkata: Wahai pakcik apakah engkau mengenal Abu Jahal ? Aku
menjawab: Ya, apakah keperluanmu padanya, wahai anak saudara ku ?
Dia menjawab: Ada seorang memberitahuku bahawa Abu Jahal ini sering
mencela Rasulullah saw. Demi (Allah) yang jiwaku ada ditangan-Nya,
jika aku menjumpainya tentulah tak kan kulepaskan dia sampai siapa
yang terlebih dulu mati antara aku dengan dia! Berkata Abdurrahman
bin Auf: Aku merasa hairan ketika mendengarkan ucapan anak muda itu .
Kemudian anak muda yang satu lagi menekan ku pula dan berkata seperti
temannya tadi. Tidak lama berselang daripada itu aku pun melihat Abu
Jahal mundar dan mandir di dalam barisannya, maka segera aku khabarkan
(kepada dua anak muda itu): Itulah orang yang sedang kalian cari.


Keduanya langsung menyerang Abu Jahal, menikamnya denga pedang sampai
tewas. Setelah itu mereka menghampiri Rasulullah saw(dengan rasa
bangga) melaporkkan kejadian itu. Rasulullah berkata: Siapa di anara
kalian yang menewaskannya? Masing-masing menjawab: sayalah yang
membunuhnya . Lalu Rasulullah bertanya lagi: Apakah kalian sudah
membersihkan mata pedang kalian? Belum jawab mereka serentak.
Rasulullah pun kemudian melihat pedang mereka, seraya bersabda: Kamu
berdua telah membunhnya. Akan tetapi segala pakaian dan senajta yang
dipakai Abu Jahal(boleh) dimiliki Mu adz bin al Jamuh. (Berkata
perawi hadits ini): Kedua pemuda itu adalah Mu adz bin afra dan
Mu adz bin Amru bin Al Jamuh (Lihat Musnad Imam Ahmad I/193 . Sahih
bukhari Hadits nomor 3141 dan Sahih Muslim hadits nombor 1752.

Pemuda seperti itulah yang sanggup memikul beban dakwah serta
menghadapi berbagai cobaan dengan penuh kesabaran. Allah SWT
berfirman: Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau,
mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan merekalah orang
-orang yang memperoleh berbagai kebaikan dan merekalah orang-oang yang
beruntung .(QS At Taubah: 88)



Raulullah SAW menjanjikan bahawa Islampun akan menguasai dunia seperti
sabdanya: Sesungguhn;ya Allah SWT telah memberikan bagiku dunia ini,
baik ufuk Timur maupun Barat. Dan kekuasaan umatku sampai kepada apa
yang telah diberikan kepadaku dari dunia ini. HR Muslim VIII/hadits
no. 17771. Abu Daud hadits no 4252. Tirmidzi II/27. Ibnu Majah hadits
no 2952 dan Ahmad V/278-284).



DAKWAH ISLAM MASA KINI



Perbedaan antara dakwah Islam di masa kini dengan masa dahulu; antara
lain adanya tentangan yang lebih kompleks dan pemahaman ummat terhadap
Islam berada pada titik terlemah. Dulu Rasul SAW dan para sahabat
hanya menghadapi kaum musyrikin Quraisy, ahli kitab(Yahudi Madinah,
Nasrani Najran, dan Nasrani Rumawi), dan Majusi Persia. Kini,
disamping berbagai agama di atas, telah berkembang isme-isme atau
ideologi yang beragam banyaknya yang intinya sama iaitu faham-faham
yang bertolak dari kekufuran terhadap agama secara umum. Celakanya
isme-isme tersebut sempat menipu sebahagia kaum muslimin di berbagai
dunia Islam dan menyebabkan mereka berkelompok-berklompok serta
berpecah belah dan bermusuhan atas nama isme-isme tersebut, padahal
mereka sama-sama mengaku muslim. Isme-Isme yang telah menyebar di
seluruh dunia saat ini adalah memisahkan agama dari kehidupan
konsekwensinya memisahkan agama dari negara. Fahaman yang muncul dari
ketidakpuasan mesyarakat Barat terhadap gereja, yang menyengsarakan
masarakat itu kemudin melahirkan fahaman-fahaman Barat lainnya seperti
nasionalisme, liberalisme, kapitalisme, demokrasi, fasisme,
totalisterianisme, dan anarkihisme (Dr M. Manzoor Alam, Perana Pemuda
Muslim Menata dunia masa kini, hal 19). Para pemuda wajib
mempersiapkan diri dengan pemahaman Islam yang jernih secara mendalam
agar mampu menampilkan Islam sebagai sistem hidup yang komprehensif.
Sistem Barat yang sedang memimpin dunia kini telah terbukti tak mampu
menjamin kesejahteraan dan ketenteraman serta kebahagian umat manusia,
bahkan untuk masyarakat mereka sendiri pun tidak. Komunisme telah
dikubur masyarakatnya sendiri pada tahun 1991. Kapitalisme nampaknya
akan segera pula berakhir. Dua orang ahli dan praktis ekonomi AS,
Harry Fifi dan Gerald Swanson, dalam bukunya yang terbit awal 1994
memperkirakan negaranya akan mengalami kebangkrutan ekonomi pada tahun
1995. Mereka meramalkan, As takkan mampu melunasi hutangnya yang
mencapai 6.56 trilyun dolar pada tahun tersebut! Jadi Islamlah yang
berhak memimpin dunia ini seperti dulu pernah tejadi. Rasulullah SAW
bersabda: Perkara ini (iaitu Islam) akan merebak ke segenap penjuru
yang ditembus malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu
rumahpun, baik gedung maupun gubuk melainkan Islam akan memasukinya
sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang
hina. Yang dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah
kekufuran. (HR ibnuHibban no. 1631-1632)

Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam di masa kini, iaitu
mengembang dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin
untuk menghidupkan Islam kembali. Hanya pemuda-pemuda Islamlah yang
mampu mensukseskan rencana tersebut.

Banyak di antar pemuda sekarang yang telah bangkit, sedar dan bangun
dari tidurnya bahawa Islamlah satu-satunya pandangan hidup mereka.
Timbul dorongan besar dalam diri mereka untuk memperjuangkan islam,
bersama gerakan-gerakan Islam yang saat ini sudah ada di seluruh dunia
Islam yang jumlahnya sudah mencapai ratusan dan anggotanya kebanyakan
adalah dari kalangan pemuda. Inilah masa kebangkitan pemuda Islam.
Persatuan dunia Islam dan tegaknya kembali panji Laa Ilaha Illallaah
MuhammadurRasululllah ada di hadapan mereka.

http://unity99.tripod.com/pemuda.html

This entry was posted on 24 Mar 2009 at 10:14:00 AM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar