ketika anak muda bertanya tentang cinta..  

Posted by Muhammad Ihsan Fauzi

Cinta
Nak, Cinta laksana udara, ia hadir tanpa kita sadari. Ia berhembus sepoi. Rasanya sejuk. Suasananya indah. Bening tak tergapai tangan, jernih tak terlihat mata. Ia energi yang menggerakkan kincir-kincir. Ia umpama tangan-tangan kokoh nan lembut yang mendorong bahtera ditengah samudra. Ia pembawa kebahagiaan daun-daun dan bertanda merekahnya bunga-bunga.
Pesonanya menina bobokkan, energinya meghidupkan, potensinya bermanfaat. Namun terkadang, ia hadir menjelma taufan badai yang memporak porandakan. Ketika angin bersekutu dengan laut, maka lahirlah badai, lahirlah gelombang pasang yang meluluh lantakkan. Ketika ia berhebus marah di darat, maka lahirlah taufan, lahirlah bahorok, lahirlah punting beliung yang menghancurkan, mengerikan.

Nak, cinta laksana air, ia hadir dengan sejuknya. Ia hadir member keindahan dan kehidupan. Ia merawat biji-biji dan tetumbuhan hingga tumbuh menjulang dan berbuah segar. Ia hadir sejukkan gersang. Ia datang singkirkan kemarau panjang. Ia menggerakkan, menghidupkan dan menyejukkan.
Namun jika ia terbendung atau berada ditempat yang kurang tepat, maka ia menenggalamkan, membunuh dengan pelan-pelan. Ia membusukkan tanaman-tanaman.Ketika ia menjelma banjir, Ia genangi pemukiman tanpa ada yang bisa melawan. Kita hanya pasrah sambil menunggunya berlalu.
Nak, cinta laksana api. Ia hangat dan menerangi. Namun, kau tidak akan bisa memegangnya, kau akan terbakar. Kau hanya bisa menari diselilingnya ketika ia menjadi unggun, ketika ia menyala anggun.
Jangan biarkan ia menyala terlalu besar. Jangan biarkan ia membakar tanpa kendali, bila tidak, kau akan dapati panasnya meluluh lantakkan, ia akan ubah semua menjadi panas angkara. panas, gersang dan garang. kau dapati ia melalap semuanya menjadi abu hitam. Ia akan ubah indahnya warna putih, merah, kuning, hijau, pink dan biru menjadi hitam, ya hitam semuanya. Semuanya gelap dan hitam. Semuanya menjadi abu.
Nak, cinta laksana tanah. Ia memeluk biji-bijian dengan hangat kasih saying. Ia merawatnya hingga tumbuh menjadi tunas. Ia memberi cinta pada tunas hingga jadi pohon, ia memberi apa saja untuk pohon agar bertumbuh, berbunga dan berbuah.
Cinta adalah energi yang menumbuhkan dan menghidupkan.

This entry was posted on 27 Feb 2009 at 4:12:00 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

3 komentar

wew :)

kalo dsitu "nak"
saya akn bkata, "pak, sya gg maw dan tag pnah bharap jatuh cinta :)"

13 Maret 2009 pukul 11.51

bukan, bukan itu nak...
peliharalah cinta sesuai kadar nya..
biarkan cinta mengalir pada tempatnya..
karena setiap cinta harus dibingkai, dan bingkai yang terindah adalah bingkai syariah.. bingkai cinta Allah, cinta lillah, cinta billah, cinta fillah..

20 Maret 2009 pukul 12.43

ustad

ketika seorang anak bertanya tentang cinta maka sesungguh nya dia meragukan Cinta ...

ketika seorang anak bertanya tentang cinta maka sesungguhnya di belum percaya pada cinta ...

ketika seorang anak bertanya tentang cinta maka sesungguhnya di belum tahu tentang cinta yang sebenarnya ...

ketika anak sudah mengatakan cinta itu mengerikan atau menjerumuskan maka dia belum faham apa itu cinta ...

cinta...cinta...cinta

cinta seperti apa yang diharapkan anak itu ...

ketika anak sudah mengatakan cinta hanyalah permainan dan kesenangan maka dia belum faham akan apa itu cinta ...

cinta...cinta...cinta...

cinta seperti apa yang diyakini anak itu ...

20 Maret 2009 pukul 20.44

Posting Komentar