Selamat pagi…  

Posted by Muhammad Ihsan Fauzi

“ Setiap manusia berpagi hari dengan menjual dirinya( berbaiat), kadang penjualannya (baiatnya) memerdekakannya dan kadang pula membinasakannya” (Al Hadits)

Selamat pagi dunia! Saat mentari timur menyapa, saat burung-burung berkicau, saat yang penuh barakah. Mari kita kupas kajian hadits rasulullah SAW. Setiap pagi, adaperistiwa yang sangat penting dan bermakna. Setiap pagi ada baiat yang dilakukan seluruh manusia, kadang baiat itu memerdekakannya dan kadang pula membinasakannya.
Mari kita rencanakan pagi kita, kepada siapakah kita ” menjual” pagi kita. Apakah pagi kita kita jual pada Allah dengan imbalan kemerdekaan kita, atau pagi kita kita jual kepada dunia. Atau bahkan pagi kita kita jual pada seseoarang sehingga kita tidak punya lagi kemerdekaan. Karena kita mengabdi padanya.
Ada manusia yang menjual dirinya pada gaji. Ia setiap pagi bersiap untuk bekerja, berkeringat dan mendapatkan gaji diakhir bulan, dan gaji itu kadang tidak cukup untuk hidup layak sampai bulan berikutnya. Ada pula pedagang yang berpagi hari dengan menjual dirinya pada bisnisnya, setiap pagi ia sudah bangun dan bergegas untuk mempersiapkan dagangannya dan pulang sore hari untuk beristirahat sambil menghabiskan keuntungannya.
Sebuah cerita menarik tentang nelayan meksiko, barangkali bisa kita ambil hikmahnya. Alkisah, seorang lulusan MBA dari Universitas ternama di Amerika sedang berlibur dipantai meksiko. Sebutlah namanya John. John mengamati seorang nelayan yang sedang bersantai dibawah pohon. Nelayan itu sesekali menghisap cerutu sambil menyeruput minuman. Anaknya bermain-main pasir didekatnya. Sang Lulusan MBA heran, mengapa nelayan ini sudah beristirahat, padahal hari belum terlalu sore, masih ada kesempatan untuk mencari ikan. Karena penasaran, john bertanya pada pak nelayan, ”mengapa anda bersantai? Bukankah masih ada waktu untuk melaut?”.
Nelayan menjawab,” tangkapan ikanku hari ini sudah cukup untuk makan anak istriku dan masih ada sedikit kelebihan untuk membeli cerutu dan sedikit kebutuhan lainnya.”.
John, dengan teori bisnis yang dikuasainya mencoba memberi advis, ” begini pak nelayan, pak nelayan kan bisa bekerja lebih lama lagi, kan masih ada waktu!”
Pak nelayan menjawab, ” untuk apa?”
”anda bisa mendapat ikan lebih banyak, sehingga ada penghasilan tambahan yang bisa ditabung” saran john mantap.
” dari penghasilan yang ditabung sekian lama, pak nelayan bisa membeli kapal yang lebih besar, sehingga hasil tangkapannya lebih banyak, jika gaya hidup pak nelayan tidak berubah, maka tabungan pak nelayan bisa lebih banyak dan pak nelayan bisa beli kapal lebih banyak lagi dan tangkapan ikannya semakin banyak” jelas John.
”Lalu bagaimana lagi?” pak nelayan penasaran.
John menjelaskan dengan saran profesionalnya” Jika uang pak nelayan sudah terkumpul banyak, maka pak nelayan bisa membuat pabrik pengkalenngan ikan didesa ini. Dan setelah beberapa tahun beroprasi dan menguntungkan, pak nelayan bisa mendaftarkan pabrik pengalengan ikan ini dibursa saham dan menjual saham pabrik pengalengan ikan, pak nelayan akan kaya raya ”
”apa asyiknya? ” tanya nelayan.
”pak nelayan bisa menikmati kehidupan, pak nelayan bisa hidup santai, sambil berlibur dipantai, menghsap cerutu kesukaan pak nelayan dan menghabiskan waktu buat keluarga lebih banyak”
Pak nelayan menjawab” bukankah sekarang saya sudah demikian?”
Sahabat sukses, banyak orang yang tidak tahu apa tujuan dan kebahagiaan hidupnya. Banyak orang yang tidak tahu kemana ia menjual diri, waktu, keringat dan kesibukannya.
Segalanya dimulai dari pagi hari, ada hadits rasulullah
”barang siapa yang menata ketaqwaan dipagi hari, maka Allah taala akan menjaga disiang dan sore hari”
Perhatikan waktu pagi kita, karena waktu pagi adalah:
1.waktu untuk menjual diri pada Allah.
2.kebanyalkan musibah terjadi dipagi hari.
3.waktu pagi adalah waktu yang berkah, sebagaimana doa rasulullah SAW” yaa Allah, berkahilah umatku dipagi hari”
berkah adalah qaliilu wujud,adhomu atsar, berkah adalah sesuat yang sedikit tetapi berefek besar, maka berkah harus didapatkan dengan kesungguhan dan perjuangan. Sebagai contoh, berkah makanan adalah sesuap yang terkhir, maka untuk mendapatkan berkah itu kita harus menghabiskan seluruh makanan untuk mendapat suapan terakhir. ( wallahu alam bishawab)j

This entry was posted on 19 Jan 2009 at 1:24:00 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar